HUKUM MENGOLEKSI PATUNG

            
    HUKUM MENGOLEKSI PATUNG                  
    Dr. Yusuf Qardhawi

    PERTANYAAN

    Bagaimana  hukum  patung  menurut  pandangan   Islam?   Saya
    mempunyai  beberapa buah patung pemuka Mesir tempo dulu, dan
    saya hendak memajangnya di rumah sebagai  perhiasan,  tetapi
    ada  beberapa orang yang mencegahnya dengan alasan bahwa hal
    itu haram. Benarkah pendapat itu?

    JAWABAN

    Islam mengharamkan patung dan semua  gambar  yang  bertubuh,
    seperti  patung  manusia dan binatang. Tingkat keharaman itu
    akan bertambah bila patung tersebut merupakan  bentuk  orang
    yang  diagungkan, semisal raja, Nabi, Al Masih, atau Maryam;
    atau berbentuk sesembahan para  penyembah  berhala,  semisal
    sapi  bagi  orang  Hindu.  Maka  yang  demikian  itu tingkat
    keharamannya semakin kuat sehingga kadang-kadang sampai pada
    tingkat  kafir  atau  mendekati  kekafiran,  dan  orang yang
    menghalalkannya dianggap kafir.

    Islam sangat menaruh perhatian dalam memelihara tauhid,  dan
    semua hal yang akan bersentuhan dengan aqidah tauhid ditutup
    rapat-rapat.

    Sebagian orang berkata, "Pendapat seperti ini berlaku  hanya
    pada  zaman berhala dan penyembahan berhala, adapun sekarang
    tidak ada lagi berhala dan penyembah  berhala."  Ucapan  ini
    tidak  benar,  karena pada zaman kita sekarang ini masih ada
    orang  yang  menyembah  berhala  dan  menyembah  sapi   atau
    binatang  lainnya.  Mengapa  kita mengingkari kenyataan ini?
    Bahkan di Eropa banyak kita jumpai orang yang tidak  sekadar
    menyembah  berhala.  Anda  akan  menyaksikan  bahwa pada era
    teknologi canggih ini mereka  masih  menggantungkan  sesuatu
    pada  tapal kudanya misalnya, atau pada kendaraannya sebagai
    tangkal.

    Manusia pada setiap zaman selalu saja ada  yang  mempercayai
    khurafat.   Dan   kelemahan   akal   manusia   kadang-kadang
    menyebabkan  mereka  menerima  sesuatu  yang  tidak   benar,
    sehingga  orang  yang  mengaku berperadaban dan cendekia pun
    dapat terjatuh ke dalam lembah  kebatilan,  yang  sebenarnya
    hal  ini  tidak  dapat  diterima  oleh akal orang buta huruf
    sekalipun.

    Islam  jauh-jauh  telah  mengantisipasi  hal  itu   sehingga
    mengharamkan  segala sesuatu yang dapat menggiring kebiasaan
    tersebut kepada  sikap  keberhalaan,  atau  yang  didalamnya
    mengandung  unsur-unsur  keberhalaan.  Karena  itulah  Islam
    mengharamkan patung. Dan patung-patung  pemuka  Mesir  tempo
    dulu termasuk ke dalam jenis ini.

    Bahkan  ada orang yang menggantungkan patung-patung tersebut
    untuk  jimat,  seperti  memasang  kepala  "naqratiti"   atau
    lainnya  untuk  menangkal  hasad,  jin,  atau  'ain.  Dengan
    demikian,  keharamannya  menjadi   berlipat   ganda   karena
    bergabung antara haramnya jimat dan haramnya patung.

    Kesimpulannya,   patung  itu  tidak  diperbolehkan  (haram),
    kecuali patung (boneka) untuk permainan anak-anak kecil, dan
    setiap muslim wajib menjauhinya.
          

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Perkembangan Bahasa Indonesia

Islam Agama Yang Sempurna

Makalah Ushul Fiqh